Berdasarkan cerita pendek karya Joe Hill (putra Stephen King ), The Black Phone menyebutkan kisah mengerikan seputar pembunuh berantai si kecil lokal yang disebut “The Grabber.”
Hawke, yang kembali berprofesi sama dengan sineas Sinister Scott Derrickson dan C. Robert Cargill, berperan sebagai The Grabber. Kalau Anda sudah memandang ilustrasi promosi, maka Anda pasti sudah familier dengan topeng yang sungguh-sungguh mengerikan ala Lon Chaney ( London After Midnight ) yang pasti akan menjadi aspek yang paling berkesan dari film tersebut.
Jadi, film ini dibuka dengan montase yang terasa seperti serial HBO kelas atas. Melalui slot bet 200 serangkaian gambar mengerikan — disajikan dalam rekaman low-fi khusus era itu — nadanya ditentukan dengan terang. Dan, sejujurnya, montase pembuka merupakan salah satu komponen terbaik dari film ini.
Berlatar di Denver utara tahun 1978, kita berjumpa dengan seorang si kecil laki-laki berusia 13 tahun bernama Finney (Mason Thames), yang diganggu di sekolah dan disiksa di rumah oleh ayahnya yang pecandu alkohol (Jeremy Davies).
Finney dekat dengan adik perempuannya, Gwen (Madeleine McGraw), yang lancang, sungguh-sungguh tangguh, dan mempunyai talenta aneh……Anda lihat, Gwen dapat ~memandang bermacam hal~ dalam mimpinya (lebih lanjut seputar itu sebentar lagi). Dan ya, konsep ini terasa seperti sesuatu yang segera diambil dari novel Stephen King — sebab seperti ayah, seperti si kecil!
Sekarang, dalam kurun waktu beberapa pekan, beberapa si kecil yang dikenal Finney dari sekolah menghilang — Bruce, bintang bisbol lokal, dan Robin, sahabat/pembela Finney dari para pengganggu. Polisi tengah menyelidiki kasus penculikan ini, namun satu-satunya pedoman yang mereka miliki merupakan beberapa balon hitam yang ketinggalan di tempat si kecil-si kecil itu dibawa.
Suatu hari, Finney sedang berjalan-jalan sendirian (mengapa si kecil-si kecil berjalan pulang sendirian saat ada penculik yang dikenal?!) dan ia berjumpa dengan seorang pria asing dengan mobil van yang mengerikan.
Nah, kita, para penonton, terang tahu bila ini merupakan The Grabber, namun tentu saja Finney tidak tahu dan tertipu. The Grabber bertanya pada Finney, “Kau berkeinginan lihat trik sulap?” (🚩🚩🚩🚩), lalu membiusnya dan melemparkannya ke dalam mobil van-nya.
Finney terbangun di ruang bawah tanah yang mirip sel penjara. Ada kasur di lantai, toilet di ceruk, dan anehnya, telepon hitam yang terputus di dinding.
Pencuri menerangkan bahwa teleponnya tidak berfungsi (jadi mengapa menyimpannya?!) dan melanjutkan rencananya untuk menjalankan apa malah yang akan dikerjakannya terhadap Finney yang malang.